Star Sun Leash BERITA China Petantang-petenteng, Taiwan Dibantu AS Puluhan Tank

China Petantang-petenteng, Taiwan Dibantu AS Puluhan Tank

starsunleash.com – Konflik antara China dan Taiwan semakin memanas dalam beberapa bulan terakhir. China terus meningkatkan tekanan militer terhadap Taiwan, sementara Amerika Serikat (AS) memberikan bantuan militer yang signifikan untuk membantu Taiwan mempertahankan diri.

China telah meningkatkan aktivitas militernya di sekitar Taiwan, termasuk penerbangan pesawat tempur dan latihan militer yang sering dilakukan di dekat perairan Taiwan. Beijing menuduh AS mengubah Taiwan menjadi “gudang amunisi” dengan bantuan militer yang diberikan, yang dianggap sebagai ancaman terhadap kedaulatan China dan prinsip “Satu China” yang dianut oleh Beijing.

AS telah memberikan bantuan militer senilai USD 345 juta (sekitar Rp 5,2 triliun) kepada Taiwan. Bantuan ini termasuk puluhan tank M1A2T Abrams yang telah tiba di Taiwan pada Desember 2024. Tank-tank ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pertahanan Taiwan menghadapi ancaman dari China.

Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, menyambut baik bantuan ini dan mengungkapkan kegembiraannya atas dukungan dari AS. Ia juga menekankan pentingnya kerja sama dengan AS untuk mencegah konflik di kawasan tersebut.

Pemerintah China mengkritik keras bantuan militer AS ke Taiwan. Beijing menuduh Washington melanggar prinsip “Satu China” dan tiga komunike bersama China-AS. China juga mengancam akan mengambil tindakan tegas jika AS terus memberikan bantuan militer yang dianggap sebagai intervensi dalam urusan internal China.

Pemerintah China mengingatkan bahwa dukungan militer AS hanya akan meningkatkan risiko konflik di Selat Taiwan. Para pejabat militer China menyatakan bahwa Beijing tidak akan pernah berkompromi mengenai masalah Taiwan dan siap mengambil tindakan jika diperlukan.

Konflik antara China dan Taiwan, dengan keterlibatan AS, semakin kompleks dan berpotensi mengarah pada konfrontasi militer. Bantuan militer AS ke Taiwan di satu sisi memperkuat pertahanan pulau tersebut, tetapi di sisi lain memicu reaksi keras dari China yang melihatnya sebagai ancaman terhadap kedaulatan dan integritas wilayahnya.

Related Post