Star Sun Leash BERITA Duduk Perkara Elon Musk Ribut dengan Para Astronaut ISS

Duduk Perkara Elon Musk Ribut dengan Para Astronaut ISS

starsunleash.comElon Musk, CEO SpaceX, terlibat dalam perselisihan publik dengan beberapa astronaut, termasuk dua astronaut NASA, Sunita Williams dan Barry Wilmore, yang saat ini berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Perselisihan ini bermula dari klaim Musk bahwa kedua astronaut tersebut ditinggalkan di ISS karena alasan politik.

Musk mengklaim bahwa Williams dan Wilmore ditinggalkan di ISS oleh administrasi Biden untuk alasan politik. Dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Musk menyatakan, “Ya, mereka masih berada di atas sana (ISS) karena alasan politik, yang mana itu tidak baik. Itu tidak baik sekarang”14. Namun, klaim ini langsung dibantah oleh astronaut ESA, Andreas Mogensen, yang menyebut pernyataan Musk sebagai “kebohongan”.

Mogensen, yang pernah mengendalikan ISS dari September 2023 hingga Maret 2024, menegaskan bahwa Williams dan Wilmore akan kembali ke Bumi dengan misi Crew-9, sesuai dengan rencana yang telah disusun sejak September 202311. Ia juga menekankan bahwa SpaceX tidak mengirimkan kapal penyelamat untuk membawa mereka pulang lebih cepat.

Musk tidak tinggal diam dan merespons dengan nada keras, bahkan menggunakan bahasa yang kasar terhadap Mogensen. Ia menulis di platform X, “Anda benar-benar terbelakang. SpaceX bisa membawa mereka pulang beberapa bulan yang lalu. Saya menawarkan ini langsung ke administrasi Biden dan mereka menolak. Pengembalian ditunda karena alasan politik. Idiot”711.

Respons Musk ini memicu reaksi keras dari komunitas astronaut dan mantan astronaut. Retired NASA astronaut Scott Kelly dan Chris Hadfield juga turut membela Mogensen, menyatakan bahwa Williams dan Wilmore tidak pernah “terdampar” di ISS dan mereka tetap profesional dalam menjalankan tugas mereka.

Penundaan kepulangan Williams dan Wilmore sebenarnya disebabkan oleh masalah teknis pada pesawat Boeing Starliner yang mereka gunakan untuk tiba di ISS. Pesawat ini mengalami beberapa masalah, termasuk kebocoran helium dan kegagalan beberapa mesin pendorong, yang membuat NASA memutuskan untuk mengembalikan Starliner tanpa awak dan menggunakan SpaceX untuk membawa mereka pulang.

NASA telah merencanakan untuk membawa mereka pulang dengan misi Crew-9, yang dijadwalkan untuk Maret 2025. Namun, Musk dan Trump terus menyuarakan klaim bahwa penundaan ini disebabkan oleh alasan politik, yang dibantah oleh NASA dan panel keamanan independen.

Perselisihan ini tidak hanya memicu kontroversi di kalangan komunitas astronaut, tetapi juga berpotensi mempengaruhi hubungan Musk dengan mitra-mitra NASA dan pemerintah. Musk juga mengusulkan untuk menghancurkan ISS “secepat mungkin”, yang dapat menjadi masalah besar bagi NASA dan mitra-mitranya yang berencana untuk mengoperasikan stasiun tersebut hingga 20303.

Perselisihan antara Elon Musk dan para astronaut ISS menunjukkan betapa kompleksnya dinamika politik dan teknis dalam program luar angkasa. Meskipun Musk memiliki pengaruh besar di industri antariksa, klaim dan tindakannya sering kali menimbulkan kontroversi dan mempengaruhi hubungan dengan mitra-mitra utama. Penting bagi semua pihak untuk tetap fokus pada keselamatan dan misi ilmiah yang menjadi prioritas utama dalam eksplorasi luar angkasa.

Related Post