starsunleash.com

starsunleash.com – Ganjar Pranowo, figur senior di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), memberikan indikasi adanya keputusan partai yang berhubungan dengan status keanggotaan Presiden Joko Widodo dalam partai. Hal ini diungkapkan mengikuti pernyataan resmi Komaruddin Watubun, Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Partai, yang menyatakan bahwa Presiden Jokowi mungkin telah mengambil jalur yang berbeda dengan PDIP menjelang pemilihan presiden 2024.

Situasi Politik Keluarga Presiden

Lebih lanjut, Ganjar menyinggung tentang posisi politik Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution, menantu dan putra Presiden Jokowi. Ia mengkonfirmasi bahwa menurut informasi yang diperolehnya, keduanya telah dianggap tidak lagi menjadi bagian dari PDIP, sebagaimana keputusan yang telah ditetapkan oleh dewan kehormatan partai.

Pernyataan Tegas Komaruddin Watubun

Komaruddin Watubun telah secara terbuka mengekspresikan pandangannya terkait status Presiden Jokowi dan Gibran di internal PDIP, menyampaikan bahwa keduanya tampaknya telah memisahkan diri dari jalur partai. Beliau juga secara eksplisit menyatakan bahwa Gibran tidak lagi dianggap sebagai kader PDIP setelah keputusan politik yang diambilnya.

Kasus Gibran dan Implikasi Terhadap PDIP

Dalam menguraikan permasalahan ini, Komaruddin menuduh Gibran telah melakukan dua kesalahan terhadap komitmennya pada partai: yang pertama adalah janjinya kepada Komaruddin dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto bahwa ia akan tetap di PDIP, dan yang kedua adalah pernyataannya kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bahwa ia akan tetap bersama partai setelah masa kepemimpinan Jokowi.

Melalui pernyataan Ganjar Pranowo, terungkap bahwa PDIP telah mempertimbangkan dan mungkin sudah menetapkan posisi partai terhadap Joko Widodo dan anggota keluarganya terkait keanggotaan dan keterlibatan mereka dalam struktur partai. Pernyataan publik dari Komaruddin Watubun mengkonfirmasi adanya pergeseran yang signifikan dalam hubungan antara Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Bobby Nasution, dan partai PDIP, yang dapat memiliki dampak pada dinamika politik internal partai menjelang pemilihan presiden mendatang.