starsunleash.com – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyatakan bahwa kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) saat ini sudah tidak layak dan berjanji akan membangun kantor baru yang lebih luas dan layak. Hal ini disampaikannya saat membuka Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) MUI di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (17/12/2024).
Menurut Nasaruddin, kantor MUI yang berada di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, sangat sempit dan tidak memadai untuk menunjang aktivitas MUI. Ia menyebutkan bahwa kantor tersebut “susah bernapas” dan “sempit sekali”. Parkir kendaraan pun menjadi masalah karena tidak ada tempat parkir yang memadai di sekitar kantor tersebut.
“Kantor Majelis Ulama Indonesia itu susah bernapas, sempit sekali. Bagaimana bisa mereka merdeka, memperkokoh peranan, mewujudkan pelayanan umat dan sahabat-sahabat, kalau ruang geraknya sempit sekali. Parkirnya tidak ada, kita parkir jauh sekali. Apakah ini bisa menjadi pelayanan umat? Sementara susah melayani diri sendiri,” ujar Nasaruddin dalam sambutannya.
Nasaruddin bermimpi agar MUI bisa memiliki kantor yang lebih luas dan layak. Ia menyebutkan bahwa idealnya MUI memiliki lahan seluas 10 hektare di tengah-tengah perkampungan dan gedung-gedung mewah. Namun, jika tidak bisa mendapatkan lahan seluas itu, setidaknya MUI bisa memiliki lahan seluas satu hektare atau bahkan setengah hektare.
“Saya bermimpi Bapak Ibu sekalian. Mudah-mudahan mimpi saya berhasil. Majelis Ulama bisa memiliki tempat 10 hektare di tengah-tengah. Di tengah perkampungan dan gedung-gedung mewah,” ujar Nasaruddin.
Ketua Umum MUI, Anwar Iskandar, menyambut baik niat Nasaruddin untuk membangun kantor baru yang lebih luas. Anwar mengucapkan terima kasih kepada Menag karena telah memiliki niat baik tersebut. Meskipun saat ini MUI sudah memiliki gedung yang digunakan dengan hak guna pakai dari Kementerian Agama, Anwar mengakui bahwa gedung tersebut masih belum memadai untuk kebutuhan MUI.
“Walaupun selama ini Kementerian Agama sudah memberikan bantuan itu dalam bentuk kemanfaatan gedung yang sekarang dimiliki, itu milik Kementerian Agama, tapi ini masih hanya hak guna pakai,” ujar Anwar.
Nasaruddin berharap bahwa dengan memiliki fasilitas yang lebih baik, MUI bisa memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap bangsa Indonesia. Ia menyebutkan bahwa MUI tidak hanya berperan dalam memberikan pelayanan kepada umat, tetapi juga dalam membantu kerja-kerja pemerintah dalam memajukan dan mensejahterakan rakyat.
“Dengan fasilitas yang dimiliki Majelis Ulama seperti ini, insyaallah MUI bisa memberikan kontribusinya yang besar terhadap bangsa kita,” tambah Nasaruddin.
Nasaruddin menyebutkan beberapa opsi lokasi untuk pembangunan kantor baru MUI. Salah satunya adalah di Jakarta dengan lahan seluas satu hektare atau setengah hektare. Jika tidak memungkinkan, ia menyarankan lokasi di kawasan Depok atau Bogor dengan lahan yang lebih luas, sekitar tiga sampai empat hektare.
“Kalau tidak bisa satu hektare, lumayan setengah hektare. Parkir yang lainnya naik ke atas. Atau agak sedikit ke selatan dekat Bogor, bisa tiga sampai empat hektare,” imbuhnya.
Menteri Agama Nasaruddin Umar berkomitmen untuk membangun kantor baru yang lebih luas dan layak untuk MUI. Hal ini didasari oleh kondisi kantor MUI saat ini yang dianggap tidak memadai dan sempit. Dengan memiliki fasilitas yang lebih baik, diharapkan MUI bisa memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap bangsa Indonesia. Rencana pembangunan kantor baru ini mendapat dukungan dari Ketua Umum MUI, Anwar Iskandar, yang menyambut baik niat baik Menag tersebut.