Star Sun Leash BERITA,kesehatan,POLITIK Rekrutmen 24.000 Tamtama Dinilai Cederai Semangat Reformasi

Rekrutmen 24.000 Tamtama Dinilai Cederai Semangat Reformasi

Rekrutmen 24.000 Tamtama Dinilai Cederai Semangat Reformasi

Koalisi Sipil Kritik Rencana TNI AD

STARSUNLEASH.COM – Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan menyampaikan kritik tajam terhadap rencana TNI Angkatan Darat (AD) yang akan merekrut 24.000 tamtama. Langkah ini dinilai melenceng dari alternatif judi trisula88 semangat reformasi yang selama ini ingin membentuk TNI profesional dan tidak lagi terlibat dalam urusan sipil.

Direktur Imparsial, Ardi Manto, mewakili koalisi mengatakan, “Langkah ini jelas bertentangan dengan semangat Reformasi TNI. TNI seharusnya fokus menjaga pertahanan negara, bukan malah terlibat dalam pekerjaan sipil seperti pertanian atau pelayanan kesehatan.”

TNI Dinilai Keluar dari Tugas Utamanya

Koalisi menilai, TNI justru semakin jauh dari tugas pokoknya sebagai alat pertahanan negara. Mereka mengingatkan bahwa prajurit TNI direkrut, dilatih, dan dipersiapkan untuk menghadapi situasi perang, bukan untuk membantu urusan non-militer.

“Kalau TNI mulai mengurusi pertanian, perkebunan, peternakan, hingga pelayanan kesehatan, maka siapa yang akan fokus menghadapi ancaman militer yang nyata?” ujar Ardi.

Koalisi juga menyoroti bahwa kondisi geopolitik global saat ini sedang tidak menentu. Situasi ini seharusnya mendorong TNI untuk memperkuat kemampuan tempurnya, bukan menyebar personel untuk tugas-tugas sipil.

Batalyon Non-Tempur Dinilai Langgar Konstitusi

Koalisi menyebut, pembentukan batalyon non-tempur merupakan bentuk kemunduran dari semangat reformasi pasca-1998. Menurut mereka, UUD 1945 dan UU TNI secara tegas membatasi keterlibatan militer dalam urusan sipil. Keterlibatan seperti itu hanya dibolehkan dalam kondisi darurat dan harus melalui persetujuan politik negara.

“Konstitusi jelas tidak memberi wewenang kepada TNI untuk mengurus bidang seperti pertanian atau pelayanan masyarakat. Jika dibiarkan, ini bisa melanggar prinsip-prinsip dasar demokrasi,” kata Ardi.

Desakan Evaluasi ke Presiden dan DPR

Koalisi mendesak Presiden Prabowo Subianto dan DPR untuk segera turun tangan mengevaluasi kebijakan ini. Mereka khawatir, jika rencana ini berjalan tanpa pengawasan, maka akan merusak jati diri TNI sebagai alat pertahanan negara.

“Presiden dan DPR harus ambil sikap. Ini bukan hanya soal jumlah tamtama yang direkrut, tapi juga menyangkut arah pembangunan militer kita ke depan,” tambah Ardi.

Penjelasan TNI Soal Rencana Rekrutmen

Di sisi lain, TNI AD melalui Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan bahwa rencana ini muncul sebagai bagian dari penyusunan struktur organisasi baru. TNI AD ingin membentuk Batalyon Teritorial Pembangunan yang akan tersebar di 514 kabupaten/kota seluruh Indonesia.

Menurut Wahyu, setiap batalyon akan berdiri di lahan seluas 30 hektare dan dibekali kompi-kompi yang bertugas memenuhi kebutuhan masyarakat. “Fokusnya bukan tempur, tapi mendukung ketahanan pangan dan layanan kesehatan,” ujarnya.

Tantangan Masa Depan: Profesional atau Serbabisa?

Niat untuk membantu pembangunan memang terkesan mulia. Namun, Koalisi Sipil menekankan pentingnya memisahkan peran militer dan sipil secara tegas. Jika semua tugas masyarakat diserahkan ke TNI, maka institusi sipil akan kehilangan perannya dan militer berisiko terlalu dominan dalam kehidupan sehari-hari.

Related Post

Inul Daratista Menghadapi Kebocoran Keuangan: Kisah Penipuan dan Pencurian di KantorInul Daratista Menghadapi Kebocoran Keuangan: Kisah Penipuan dan Pencurian di Kantor

starsunleash.com – Inul Daratista, penyanyi dangdut dan pengusaha sukses, kembali menghadapi masalah keuangan yang signifikan di kantornya. Kasus penipuan dan pencurian yang melibatkan mantan karyawan dan office boy (OB) telah

starsunleash.com

Kekhawatiran AS Terhadap Pemutusan Hubungan Perbankan Palestina oleh IsraelKekhawatiran AS Terhadap Pemutusan Hubungan Perbankan Palestina oleh Israel

starsunleash.com – Tindakan Israel yang berencana memblokir bank-bank Palestina dari sistem perbankan global telah menimbulkan kritik dari Amerika Serikat. Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, menyampaikan kekhawatirannya terhadap risiko yang ditimbulkan

Prabowo dan Perdana Menteri Selandia Baru: Membangun Komitmen untuk Memperkuat Kerja Sama BilateralPrabowo dan Perdana Menteri Selandia Baru: Membangun Komitmen untuk Memperkuat Kerja Sama Bilateral

starsunleash.com – Pertemuan antara Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, dan Perdana Menteri Selandia Baru, Chris Hipkins, baru-baru ini menandai langkah penting dalam memperkuat kerja sama bilateral antara kedua negara. Dalam