starsunleash.com – Kejadian intimidasi oleh sopir taksi terhadap turis asing kembali terjadi di Bali. Insiden ini melibatkan penggunaan taksol, sebuah aplikasi taksi online, yang memicu aksi intimidasi oleh sopir taksi konvensional. Kejadian ini berakhir dengan penangkapan pelaku oleh pihak kepolisian.
Pada tanggal 4 Januari 2024, dua turis wanita mengalami intimidasi oleh seorang sopir taksi di Jalan Kayu Aya, Seminyak, Bali. Kejadian ini terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat bahwa sopir taksi tersebut menuntut bayaran sebesar $50 (sekitar IDR 775.000) untuk perjalanan ke Potato Head Bali, padahal turis tersebut hanya ingin membayar IDR 50.000.
Ketika turis tersebut mencoba untuk keluar dari taksi, sopir tersebut mengunci pintu penumpang dan mengeluarkan sebilah pisau, menciptakan situasi yang sangat menegangkan. Salah satu turis bahkan mengancam akan menghubungi kedutaan Amerika Serikat jika mereka tidak diizinkan keluar dari taksi. Akhirnya, turis tersebut berhasil melarikan diri dan mencari bantuan setelah sopir menghentikan kendaraannya di pinggir jalan dan mencoba mendekati mereka.
Setelah video tersebut viral, polisi Bali segera melakukan pencarian terhadap pelaku. Pelaku, yang diketahui berasal dari Nusa Tenggara Timur, akhirnya ditangkap oleh polisi Jawa Timur di sebuah tempat persembunyian di Jawa Timur pada tanggal 5 Januari 2024.
Kejadian ini menunjukkan adanya ketegangan antara sopir taksi konvensional dan pengguna taksol di Bali. Sopir taksi konvensional sering kali merasa terancam oleh kehadiran layanan taksi online yang menawarkan tarif lebih murah dan lebih transparan. Hal ini bukan kali pertama terjadi, di berbagai tempat lain seperti Puerto Morelos, Meksiko, juga terjadi insiden serupa di mana sopir taksi konvensional mengintimidasi turis yang menggunakan layanan ride-sharing.
Penangkapan pelaku diharapkan dapat memberikan efek jera bagi sopir taksi lain yang mungkin berpikir untuk melakukan tindakan serupa. Kejadian ini juga mengingatkan pentingnya keamanan dan kenyamanan turis yang berkunjung ke Bali, serta perlunya regulasi yang lebih ketat untuk mengatur persaingan antara taksi konvensional dan taksi online.