starsunleash.com – Tangerang Selatan, 3 Februari 2025 – Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diguncang oleh kasus pembunuhan tragis yang melibatkan seorang oknum prajurit TNI. Seorang prajurit TNI berinisial S (25) ditangkap setelah diduga membunuh pacarnya, D (23), dengan tangan kosong di sebuah rumah di Pondok Aren, Tangsel.
Kejadian tragis ini terjadi pada hari Minggu, 2 Februari 2025, sekitar pukul 22.00 WIB. Menurut informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, S dan D terlibat dalam pertengkaran hebat sebelum insiden tersebut terjadi. Saksi mata yang tinggal di sekitar lokasi kejadian mengatakan bahwa mereka mendengar suara pertengkaran yang sangat keras dari dalam rumah.
“Saya mendengar suara pertengkaran yang sangat keras dari dalam rumah. Mereka berdua terdengar sangat emosi,” ujar seorang tetangga yang enggan disebutkan namanya.
Setelah pertengkaran tersebut, S diduga kehilangan kendali dan menyerang D dengan tangan kosong. Akibat serangan tersebut, D mengalami luka parah di bagian leher dan dada, yang menyebabkan kematiannya di tempat kejadian.
Polisi yang tiba di lokasi segera melakukan olah TKP dan mengamankan S untuk dimintai keterangan lebih lanjut. S saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Markas Polres Tangerang Selatan untuk proses penyidikan lebih lanjut.
Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Iman Imanuddin, mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam terkait motif di balik pembunuhan tersebut. “Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui motif pasti dari kejadian ini. Namun, dari keterangan sementara, diduga pertengkaran yang terjadi antara keduanya berujung pada tindakan kekerasan yang fatal,” ujar Iman.
Sementara itu, pihak TNI juga telah memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini. Komandan Korem 052/Wijayakrama, Kolonel Inf Rama Wijaya, menyampaikan bahwa TNI akan bekerja sama penuh dengan pihak kepolisian dalam proses penyidikan. “Kami sangat menyayangkan kejadian ini dan akan memberikan dukungan penuh kepada pihak kepolisian dalam proses penyidikan. TNI tidak akan mentolerir tindakan kriminal yang dilakukan oleh oknum prajuritnya,” ujar Rama.
Rama juga menegaskan bahwa TNI akan memberikan sanksi tegas sesuai dengan aturan yang berlaku jika terbukti bahwa S bersalah. “TNI memiliki komitmen yang kuat untuk menjaga disiplin dan etika di kalangan prajuritnya. Jika terbukti bersalah, S akan dikenakan sanksi tegas sesuai dengan aturan yang berlaku,” tambahnya.
Kasus ini menimbulkan keprihatinan dan duka mendalam di masyarakat, terutama di kalangan keluarga dan teman-teman korban. D, yang dikenal sebagai sosok yang ramah dan baik hati, meninggalkan duka yang mendalam bagi mereka yang mengenalnya.
“D adalah sosok yang sangat baik dan ramah. Kami sangat terkejut dan sedih mendengar kabar ini. Kami berharap pihak berwajib dapat mengungkap kebenaran dan memberikan keadilan bagi D,” ujar salah satu teman dekat korban.
Kasus ini juga menimbulkan pertanyaan tentang pentingnya pengawasan dan pendidikan bagi prajurit TNI dalam mengelola emosi dan konflik pribadi. Sebagai institusi yang bertanggung jawab untuk menjaga keamanan dan ketertiban, TNI harus memastikan bahwa seluruh prajuritnya memiliki kemampuan untuk mengelola emosi dan konflik dengan baik.
“Kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa pengawasan dan pendidikan tentang pengelolaan emosi sangat penting, terutama bagi prajurit TNI yang memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keamanan dan ketertiban,” ujar seorang pengamat militer.
Dengan adanya kasus ini, diharapkan pihak berwajib dapat mengungkap kebenaran dan memberikan keadilan bagi korban. Selain itu, diharapkan juga institusi TNI dapat melakukan evaluasi dan peningkatan dalam hal pengawasan dan pendidikan bagi prajuritnya agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Tragedi pembunuhan yang melibatkan oknum prajurit TNI di Pondok Aren, Tangsel, ini menjadi peringatan bagi kita semua tentang pentingnya pengelolaan emosi dan konflik pribadi. Dengan adanya kerja sama antara pihak kepolisian dan TNI, diharapkan kebenaran dapat terungkap dan keadilan dapat ditegakkan. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk lebih bijak dalam mengelola emosi dan konflik pribadi.