https://starsunleash.com/

STARUNLEASH – Secara umum, kebakaran adalah api yang tidak terkendali, tidak diinginkan, dan dapat menyebabkan kerugian dalam hal harta, properti, dan nyawa.

Kebakaran dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti korsleting listrik, percikan api dari rokok, kompor gas, lilin, atau korek api. Bahan-bahan mudah terbakar seperti bensin, minyak tanah, atau alkohol juga dapat menyebabkan kebakaran, serta faktor-faktor alam seperti petir atau suhu tinggi.

Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, kebakaran termasuk dalam jenis bencana alam dan bencana non-alam berdasarkan penyebabnya.

Kebakaran juga menghasilkan asap yang dapat membahayakan kesehatan, bahkan menimbulkan kematian. Asap yang dihasilkan dari kebakaran bisa mengandung zat-zat berbahaya seperti ozon, sulfur dioksida, karbon monoksida, dan nitrogen oksida.

Pada Minggu (24/12/2023), terjadi ledakan hebat yang diikuti oleh kebakaran di Tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stailess Steel (ITSS) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Polisi melaporkan bahwa dalam insiden tersebut, setidaknya 13 orang tewas berdasarkan data sementara yang telah diketahui.

“Data sementara yang kami peroleh menunjukkan bahwa ada sekitar 13 orang yang meninggal dunia akibat kejadian ini,” ucap Kasi Humas Polres Morowali, Ipda Abdul Hamid.

Selain korban jiwa, sejumlah pekerja juga mengalami luka-luka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis. Saat ini, mereka sedang mendapatkan perawatan kesehatan di klinik perusahaan dan rumah sakit umum terdekat.

“Para korban sedang dalam perawatan tim medis, beberapa di antaranya telah dibawa ke rumah sakit umum terdekat untuk mendapatkan perawatan yang lengkap,” ucap Hamid.

Sebelumnya, Kapolsek Bahodopi, Ipda Edi Cahyono menjelaskan bahwa evakuasi korban masih dalam proses. Pelaku evakuasi telah mengelompokkan korban berdasarkan tingkat keparahan luka, dan korban dengan luka ringan telah dibawa ke klinik.

Edi juga mengungkapkan bahwa ledakan itu terjadi ketika sejumlah pekerja sedang melakukan perbaikan, meskipun ia tidak yakin berapa kali ledakan tersebut terjadi.

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan, Kemenko Marves, Septian Hario Seto menyatakan bahwa tim khusus telah dibentuk untuk menangani pasca kecelakaan, termasuk menyediakan dukungan emosional bagi keluarga korban dan melakukan analisis menyeluruh terhadap penyebab kecelakaan. Langkah ini diharapkan dapat memastikan bahwa semua aspek kecelakaan ditangani dengan sungguh-sungguh dan profesional.

“Kami meminta dilakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengetahui penyebab kecelakaan ini, dan kami berharap pihak kawasan dapat berkomitmen untuk transparansi dan memberikan informasi segera setelah tersedia,” ucap Hario.

Sementara itu, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) melaporkan bahwa 51 pekerja menjadi korban ledakan di tungku smelter ITSS. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa 13 orang meninggal dunia dan 39 lainnya mengalami luka ringan dan berat.

“Jumlah korban saat ini adalah 51 orang. Dari jumlah tersebut, 13 orang meninggal dunia dan 39 lainnya mengalami luka ringan hingga berat. Korban yang meninggal terdiri dari 7 tenaga kerja Indonesia dan 5 tenaga kerja asing,” ungkap Kepala Divisi Media Relations PT IMIP, Dedy Kurniawan.