https://starsunleash.com/

STARSUNLEASH – Terdapat sebuah fenomena sosial di kalangan masyarakat dimana kelompok remaja laki-laki dan pemuda sering tergabung dalam komunitas bermotor. Komunitas ini sering kali diidentifikasikan dengan latar belakang geografis atau pendidikan yang serupa dan menggunakan motor sebagai sarana ekspresi diri.

Dalam beberapa kasus di Indonesia, komunitas bermotor ini terkadang terlibat dalam tindakan yang meresahkan masyarakat, seperti perkelahian, pemerasan, dan tindak kekerasan lainnya yang bisa menyebabkan kerugian hingga kematian, sehingga menciptakan stigma negatif terhadap kelompok tersebut.

Baru-baru ini di Kota Tasikmalaya, kegiatan kelompok motor ini kembali menjadi sorotan karena meningkatnya insiden kekerasan. Pada tanggal 17 Desember 2023, sebuah insiden serius terjadi dimana anggota komunitas motor menyerang dua orang yang sedang berjalan kaki, mengakibatkan luka serius yang memerlukan perawatan medis mendesak.

Peristiwa itu berlangsung di Jalan Mayor SL Tobing, di daerah Sambongpari, Kecamatan Mangkubumi. Dalam insiden tersebut, Rian Andrian (36 tahun) mengalami cedera parah di kepala yang membutuhkan 40 jahitan dan kehilangan salah satu jarinya. Korban lain, Atang (32 tahun), juga mengalami luka serius yang memerlukan 10 jahitan.

Menurut kesaksian Rian, dia dan Atang baru saja kembali dari jalan-jalan di Taman Kota menuju Pasar Cikurubuk Tasikmalaya. Setelah mereka makan, keduanya berjalan pulang sekitar pukul 03.00 WIB.

Saat sampai di persimpangan tiga Jalan Mayor SL Tobing dari arah Pasar Cikurubuk, mereka bertemu dengan sekelompok pengendara motor yang berjumlah sekitar 10 orang dan dilengkapi senjata tajam seperti samurai dan celurit. Tiba-tiba, kelompok ini menyerang mereka tanpa peringatan, mengakibatkan Rian mengalami luka serius dan kehilangan jari kelingkingnya.

“Tanpa bicara apa-apa, mereka langsung melakukan penyerangan. Beberapa turun dari motor dengan samurai dan celurit, saya langsung diserang secara brutal,” cerita Rian.

Humas Polres Tasikmalaya Kota, Ipda Jajang Kurniawan, menginformasikan bahwa pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan atas kasus ini dengan mengumpulkan informasi dari saksi-saksi.

“Kami dari Polsek Mangkubumi dan Satreskrim sedang melaksanakan penyelidikan. Tim kami telah diutus ke lokasi kejadian. Kami menyadari peningkatan aktivitas kelompok motor dan telah meningkatkan patroli untuk mencegah insiden serupa,” ujar Ipda Jajang Kurniawan.

Dari informasi yang diberikan oleh korban, baik Atang maupun Rian memastikan bahwa mereka tidak memiliki hubungan atau perselisihan dengan kelompok tersebut. Meski tidak mengenali mereka secara pribadi atau melihat atribut khas kelompok tersebut, mereka mengingat ciri-ciri beberapa motor yang digunakan oleh para pelaku.

“Kedua korban menegaskan bahwa mereka tidak mengenal pelaku dan tidak ada konflik sebelumnya dengan mereka. Namun, korban mencatat bahwa salah satu pelaku mengendarai motor Vixion berwarna putih dan yang lainnya menggunakan motor matik berwarna hitam,” tambah Ipda Jajang.