starsunleash.com

starsunleash.com – Dalam sebuah peristiwa yang tidak biasa di dunia zoologi, Tennoji Zoo di Jepang menghadapi situasi unik. Gen-chan, kuda nil yang selama tujuh tahun dianggap jantan, ternyata merupakan seekor betina. Kejutan ini diungkapkan setelah serangkaian observasi dan pengecekan oleh staf kebun binatang.

Kesalahpahaman Identitas Selama Bertahun-tahun

Gen-chan, yang telah menjadi penghuni kebun binatang sejak kedatangannya dari Meksiko pada 2017, semula dikategorikan sebagai jantan berdasarkan dokumen impor. Namun, perilaku Gen-chan selama di Tennoji Zoo tidak sesuai dengan perilaku khas kuda nil jantan, memicu kecurigaan para penjaga.

Klarifikasi Melalui Tes DNA

Tes DNA yang diinisiasi oleh penjaga kebun binatang tersebut mengkonfirmasi bahwa Gen-chan, yang kini berusia 12 tahun, adalah betina. Tes ini dilakukan setelah perawat menyadari tidak adanya perilaku khas kuda nil jantan, seperti melakukan panggilan pacaran atau menandai wilayah dengan cara yang spesifik.

Pernyataan Resmi Kebun Binatang Tennoji Osaka

Kebun Binatang Tennoji Osaka merilis pernyataan resmi di situs web mereka, mengonfirmasi penemuan tentang jenis kelamin sejati Gen-chan. Diungkapkan bahwa kesalahan identifikasi jenis kelamin terjadi karena pada masa Gen-chan masih bayi, pengecekan fisik tidak dilakukan secara detail.

Respons Kebun Binatang

Pihak kebun binatang telah menegaskan komitmen mereka untuk memberikan lingkungan yang aman dan nyaman bagi Gen-chan, terlepas dari kesalahan identifikasi yang telah terjadi. Wakil direktur kebun binatang, Kiyoshi Yasufuku, menyatakan kesadaran mereka akan pentingnya verifikasi jenis kelamin dan berjanji untuk mencegah kesalahan serupa di masa depan.

Status Gen-chan

Meskipun telah terjadi kesalahpahaman mengenai jenis kelaminnya, pihak kebun binatang memastikan bahwa Gen-chan akan tetap mempertahankan namanya dan tidak akan ada perubahan nama yang dianggap tidak perlu.

Kasus Gen-chan telah memberikan pelajaran penting kepada kebun binatang Tennoji dan komunitas zoologi secara umum mengenai pentingnya verifikasi data yang akurat tentang spesies yang mereka lindungi. Insiden ini juga menyoroti keunikan dan kompleksitas yang mungkin terjadi dalam manajemen dan pengenalan satwa di kebun binatang.