STARSUNLEASH – Tiongkok terkenal dengan bakat bisnisnya, baik besar maupun kecil. Keluarga Tionghoa selalu mengutamakan hubungan interpersonal dan saling membantu untuk mengembangkan bisnis bersama, hal inilah yang menjadikan masyarakat China yang tinggal di negara lain, bahkan Indonesia, menjadi salah satu yang sukses. Namun, konglomerat Tiongkok saat ini sedang mengalami situasi yang memprihatinkan akibat melemahnya aktivitas ekonomi negaranya.

Penurunan aset konglomerat tersebut terjadi akibat penurunan produksi dan perlambatan ekspor di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan China. Diketahui, kekayaan kolektif 100 orang terkaya China turun dari USD 907,1 miliar atau setara Rp 14,189 triliun menjadi USD 895 miliar atau Rp 14 ribu triliun.

Berdasarkan data Biro Statistik Nasional Tiongkok, angka Purchasing Managers’ Index (PMI) sektor manufaktur pada Oktober 2023 adalah sebesar 49,5. Angka ini tentu turun dibandingkan sebelumnya di level 50,6. Selain itu, penurunan aset konglomerat Tiongkok didorong oleh penurunan harga properti dalam jangka panjang dan banyaknya kasus gagal bayar dalam jumlah besar.