starsunleash.com – Tragedi Kanjuruhan terjadi pada 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, saat pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya. Tragedi ini menewaskan 135 orang dan menimbulkan 583 luka-luka. Kejadian ini menjadi salah satu bencana terburuk dalam sejarah sepak bola dunia dan menimbulkan kecaman luas dari berbagai pihak, termasuk FIFA dan AFC.

Dua tahun setelah tragedi tersebut, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menekankan pentingnya kolaborasi untuk memaknai dan belajar dari tragedi ini. PSSI mengajak berbagai pihak, termasuk pemerintah Indonesia, FIFA, dan AFC, untuk bekerja sama dalam upaya mencegah terulangnya bencana serupa di masa depan12.

Kolaborasi ini bertujuan untuk menetapkan standar keamanan stadion yang lebih baik untuk semua stadion sepak bola di Indonesia. PSSI berharap bahwa dengan kerjasama yang erat, dapat diterapkan langkah-langkah yang efektif untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan penonton di setiap pertandingan2.

Sejak tragedi Kanjuruhan, PSSI telah mengambil beberapa langkah penting untuk meningkatkan keamanan di stadion-stadion sepak bola di Indonesia. Beberapa langkah tersebut antara lain:

1. Pembatasan Penonton dan Penyelenggaraan Pertandingan

PSSI telah membatasi jumlah penonton yang dapat hadir di stadion untuk menghindari kepadatan yang berlebihan. Selain itu, pertandingan-pertandingan besar juga diadakan di stadion yang memiliki kapasitas lebih besar dan fasilitas keamanan yang lebih baik13.

2. Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas Petugas Keamanan

Petugas keamanan di setiap stadion telah mendapatkan pelatihan khusus untuk menangani situasi darurat dan konflik antar penonton. PSSI juga bekerja sama dengan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas petugas keamanan di setiap stadion13.

3. Implementasi Sistem Pendaftaran Penonton

Untuk memantau dan mengidentifikasi penonton yang berpotensi menimbulkan gangguan, PSSI telah menerapkan sistem pendaftaran penonton. Sistem ini memungkinkan petugas keamanan untuk mengidentifikasi dan mengambil tindakan terhadap penonton yang melanggar aturan.

FIFA dan AFC telah menunjukkan komitmen mereka untuk mendukung PSSI dalam upaya mencegah terulangnya bencana serupa. FIFA telah mengirimkan tim ahli untuk membantu PSSI dalam menetapkan standar keamanan stadion yang lebih baik dan memberikan bantuan teknis dalam hal pelatihan dan pengembangan infrastruktur.

FIFA juga telah mengumumkan bahwa Indonesia akan menjalani periode transformasi selama dua tahun untuk meningkatkan keamanan sepak bola. Selama periode ini, PSSI diharapkan untuk menunjukkan kemajuan signifikan dalam implementasi standar keamanan yang lebih baik.

Dua tahun setelah tragedi Kanjuruhan, PSSI terus berupaya untuk memaknai dan belajar dari kejadian tersebut. Dengan kolaborasi yang erat antara PSSI, pemerintah Indonesia, FIFA, dan AFC, diharapkan dapat diterapkan langkah-langkah yang efektif untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan penonton di setiap pertandingan sepak bola di Indonesia. Langkah-langkah ini tidak hanya bertujuan untuk mencegah terulangnya bencana serupa, tetapi juga untuk memastikan bahwa sepak bola di Indonesia tetap menjadi olahraga yang menyenangkan dan aman bagi semua penonton.