https://starsunleash.com/

STARSUNLEASH – Di Penjaringan, Jakarta Utara, terjadi tragedi tragis di mana seorang ayah bernama Usman (41) membunuh anak kandungnya sendiri, Awan (10), dengan kejam dan membantingnya ke tanah.

Peristiwa tragis itu terjadi di wilayah Muara Baru RT 002 RW 017, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Kamera CCTV yang dipasang di jalan membuat kejadian tersebut menjadi viral.

Dalam CCTV, pelaku, yang saat itu mengenakan pakaian berawarna hitam, tega memukul dan menendang anaknya yang mengenakan pakaian berwarna oranye hingga tersungkur ke tanah. Masih geram dengan korban, pelaku tiba-tiba mengangkat anak itu dan membantingkannya ke tanah hingga tak sadarkan diri.

Kepolisian Metro Jakarta Utara langsung menuju tempat kejadian untuk melihat video penganiayaan tersebut. Pelaku, Usman, telah ditangkap oleh polisi setelah menganiaya anaknya hingga tewas. Usman didakwa atas penganiayaan yang mengakibatkan kematian anaknya.

Saat ini, Usman dikenakan Undang-Undang Perlindungan Anak dan Undang-Undang terkait Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT), khususnya Pasal 44 Ayat 3 yang menyebabkan kematian. Dia kini ditahan di Kantor Polisi Metro Jakarta Utara.

“Ya, saat ini dirinya telah menjadi tersangka. Terhadap tersangka saat ini sudah kita lakukan penahanan, lalu dilakukan proses penyelidikan lebih lanjut. Ancaman hukumnya saat ini 15 tahun.” Ucap Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan.

Pihak kepolisian juga telah mengungkapkan penyebab kematian Awan setelah ayahnya, Usman, dibanting ke tanah. Menurut polisi, korban mengalami patah tulang dan kerusakan jaringan otak sebagai akibat dari penganiayaan ayahnya. Diketahui bahwa wajah korban juga terluka. Selain itu, akibat perlakuan keji yang dilakukan ayah kandungnya sendiri, tangan dan kaki korban mengalami cedera.

“Penyebab kematiannya adalah akibat kekerasan tumpul pada dahi kiri yang mematahkan tulang tengkorak serta mengakibatkan pendarahan dan kerusakan jaringan otak. Kemudian ada juga luka terbuka di bagian wajah, lalu ada luka pada bagian gerak atas dan bawah. Jadi posisi saat dibanting, tangan serta kaki mengalami cedera dari luka tumpul. Kemudian yang menyebabkan kematian adalah rusaknya jaringan setelah patah pada tengkorak kepala.” Ucap Gidion.

Usman, yang dengan tegas membunuh anaknya sendiri, Awan (10) di Penjaringan, Jakarta Utara, masih menjadi subjek penyelidikan polisi hingga saat ini. Polisi menduga pelaku berada dalam keadaan emosional yang sangat buruk saat kejadian tersebut, tetapi penyebab pelaku tega melakukan perbuatan keji itu tidak diketahui.

“Mungkin tersangka saat itu sedang berada dalam kondisi emosional yang akut ya. Ada juga dugaan atas penggunaan narkoba terhadap pelaku, namun hingga saat ini kami masih berusaha mendalami lagi apa latar belakang persoalan sebelum peristiwa tersebut terjadi.” Lanjut Gidion.

Beberapa anggota masyarakat yang menyaksikan kejadian tersebut juga menjadi marah. Orang-orang tidak mengira ayahnya korban akan membanting anak itu hingga tewas. Warga mengatakan bahwa ibu korban, berinisial H, sedang keluar rumah saat kejadian terjadi.

“Korban sempat dipukul, kemudian ditendang kakinya hingga jatuh. Lalu setelah itu tampak diangkat sama ayahnya, dikira mau dibawa ke rumah, enggak menyangka ibu-ibu pas itu lihat dia dibanting sangat keras ke tanah.” Ucap pengurus RT 02 RW 017, Kelurahan Penjaringan, Abdul Rahman.