STARSUNLEASH – Kabar duka dari Sekretaris Keuskupan Surabaya RD. Pablo Febriano. “Kami menyampaikan kabar duka bahwa Uskup Surabaya, Monsinyur Vincentius Sutikno Wisaksono meninggal dunia pada pukul 10.29 WIB. Kami berdoa untuk kedamaian jiwanya yang abadi oleh rahmat-Nya, ”kata Paulus Febrianto dalam pesan yang diterima STARSUNLEASH.
Jadi siapakah Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono? Berikut profilnya. Mons. Vincentius Sutikno Wisaksono Mons. Vincentius Sutikno Wisaksono lahir pada tanggal 26 September 1953.
Profil Mons. Vincentius Sutikno Wisaksono Mons
Dilansir STARSUNLEASH, ia menjadi uskup Surabaya sejak 29 Juni 2007, menggantikan Johannes Sudiarna Hadiwikarta yang meninggal pada 13 Desember 2003. Su lema como Obispo adalah “Aku datang agar mereka memiliki hidup dan memilikinya dalam kelimpahan” (Yohanes 10:10).
monsinyur Vincentius Sutikno Wisaksono adalah anak kedua dari tiga bersaudara, lahir dari ayah Stephanus Oei Kok Tjia (Widiatmo Wisaksono) dan ibu Ursula Mady Kwa Siok Nio (Madijanti Wisaksono). Ia mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar Santo Michael di Surabaya, kemudian Sekolah Menengah Angelus Custos, kemudian masuk Seminari Menengah Garum,
Kemudian melanjutkan studi teologi di Seminari Tinggi St. Paulus Kentungan, Sekolah Tinggi Teologi Wedabhakti, Yogyakarta. Dia ditahbiskan menjadi imam pada 21 Januari 1982, pada usia 28 tahun, oleh Uskup Biasa. dr. Jan Antonius M. Klooster C.M. di Gereja Hati Kudus Yesus Surabaya. Ia pertama kali bertugas di St. Jose, Kediri, Jawa Timur.
Dari tahun 2004 sampai 2007 menjadi asisten pendeta di Katedral Surabaya. Pada tanggal 3 April 2007, dalam Misa Krisma di Gereja Katedral Yesus Hati Kudus di Surabaya, yang dipimpinnya, Nuncio Apostolik Tahta Suci Vatikan untuk Indonesia dan juga untuk Timor Timur, Uskup Agung Leopoldo Girelli mengumumkan terpilihnya Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono sebagai Uskup Surabaya.
Sebelumnya, Paus Benediktus XVI telah menyatakan hal ini. Pada 29 Juni 2007, dalam usia 53 tahun, ia ditahbiskan menjadi imam dalam upacara penahbisan di Stadion Akademi Angkatan Laut Jala Krida Mandala, Komplek Bumimoro, Morokrembangan, Surabaya, Jawa Timur.
Uskup Agung Jakarta, kartu. Julius Darmaatmadja, saat bertindak sebagai co-consekrator uskup untuk Uskup Agung Semarang, mgr. Ignatius Suharyo dan Vescovo Malang, Mons. Hermann Joseph Sahadat Pandoyoputro. Sebagai uskup ia telah melarang misa khusus perayaan Tahun Baru Imlek di wilayah Keuskupan Surabaya sekalipun ia berasal dari Tionghoa atas dasar norma-norma yang diambil dari Redemptionis Sacramentum.
Selama masa jabatannya, dari tahun 2009 hingga 2012, ia menjadi anggota Presidium Konferensi Waligereja Indonesia. Ia juga Moderator Sekretariat Jaringan Mitra Perempuan Konferensi Waligereja Indonesia. Pada periode kepengurusan 2015-2018, Mgr. Sutikno menjadi Anggota Bidang Keuangan dan Ketua Dana Solidaritas Antarkeuskupan.
Selama pentahbisan Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm. como el obispo de Malang, mons. Sutikno bertindak sebagai yatim piatu yang terkait dengan Uskup Bandung, Mgr Antonius Subianto Bunjamin, OSC. Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Suharyo, telah ditahbiskan sebagai Kepala Sekolah.