Dedikasi Seorang Ayah di Malaysia: Berjalan Tiga Jam Demi Makanan untuk Keluarga

starsunleash.com – Seorang pria di Malaysia baru-baru ini menjadi pusat perhatian setelah berjalan kaki selama tiga jam dari Beranang ke Taman Jasmin, Kajang, hanya untuk mendapatkan bantuan makanan bagi keluarganya. Menurut laporan Weird Kaya pada tanggal 13 Juni 2024, kisah pria tersebut dibagikan oleh Nasi Kukus Kak Chiq melalui Facebook, setelah mereka menerima pesan dari pria tersebut yang meminta bantuan makanan.

Dalam pesan WhatsApp yang dikirimkan ke penjual makanan itu, pria tersebut menanyakan apakah ada sisa makanan yang bisa diberikan untuk ketiga anaknya. “Dia telah mengirimkan pesan kepada kami kemarin sore, tetapi sayangnya kami sudah tutup pada pukul empat,” tulis akun tersebut dalam unggahannya.

Penjual tersebut kemudian meminta pria itu datang keesokan harinya. Memulai perjalanannya pada pukul 7 pagi, pria itu menghabiskan waktu tiga jam berjalan kaki. “Kami terkejut saat melihatnya tiba dengan kondisi basah kuyup karena keringat,” lanjut unggahan tersebut.

Pria tersebut, yang juga seorang ayah, menjelaskan bahwa dia kehilangan sumber penghasilannya karena sepeda motornya yang mogok. “Dia mengatakan bahwa sepeda motornya akan diperbaiki minggu depan, namun hingga saat itu, dia tidak memiliki uang untuk menghidupi keluarganya,” tambah penjual tersebut.

Sebagai tanda solidaritas, Nasi Kukus Kak Chiq memberikan beberapa kebutuhan dan memesan layanan Grab untuk perjalanan pulang pria tersebut. “Kami tidak tega membiarkannya berjalan kembali. Semoga kondisinya segera membaik,” tutup unggahan tersebut.

Kisah ini mendapatkan simpati besar dari netizen yang berdoa dan mendukung pria tersebut agar dapat terus menyediakan kebutuhan keluarganya. Berdasarkan Google Maps, perjalanan dari Beranang ke Taman Jasmin memiliki jarak sekitar 16 kilometer dan memerlukan waktu sekitar tiga jam 34 menit untuk ditempuh dengan berjalan kaki.

Kisah serupa juga terjadi di Amritsar, Punjab, India, di mana dua bersaudara terpaksa berjualan makanan di pinggir jalan untuk membantu keuangan keluarga mereka. Mulai berjualan setelah sekolah dari pukul 4 sore hingga 10-11 malam, usaha mereka mendapatkan perhatian dan simpati dari masyarakat setempat. Usaha mereka, yang diberi nama Guru Kripa Food Stall, menawarkan berbagai makanan khas India seperti pizza kulcha, kadhi chawal, dan momos.

Melihat kondisi mereka, banyak netizen yang berinisiatif untuk menggalang dana secara online guna membantu kedua anak tersebut, dengan harapan bisa memberikan mereka kehidupan yang lebih layak.

Tidak Disetujui Indonesia Dan Filipina, Sejarah Terbentuknya Negara Malaysia

STARUNLEASH – Pada tanggal 16 September 1963, terwujud sebuah peristiwa bersejarah bagi Asia Tenggara dengan terbentuknya negara Malaysia, yang menyatukan Semenanjung Malaya, Sabah, Sarawak, dan Singapura dalam sebuah federasi. Langkah ini bukan hanya upaya peningkatan kestabilan kawasan, tetapi juga cerminan dari harapan ekonomi dan sosial di lingkungan tersebut. Artikel ini akan menjelaskan proses formasi Malaysia, faktor-faktor pendorong, serta rintangan yang dihadapi selama proses tersebut.

Semenanjung Malaya, dikenal kaya akan sumber daya alamnya, berada di bawah pemerintahan kolonial Inggris pada masa abad ke-18 dan ke-19. Setelah hasil pemungutan suara yang mendukung federasi di wilayah Borneo Utara (sekarang Sabah) dan Sarawak, serta perjuangan melawan kolonialisme, Semenanjung Malaya meraih kemerdekaan dari Inggris pada 31 Agustus 1957 dan membentuk Persekutuan Tanah Melayu.

Adapun gagasan “Malaysia Besar” muncul sebagai langkah integrasi Semenanjung Malaya dengan bekas koloni Inggris di Borneo Utara, Sarawak, dan Singapura, juga sebagai upaya pencegahan terhadap penyebaran komunisme di wilayah tersebut. Penggabungan ini dipandang sebagai sarana untuk meningkatkan kestabilan politik dan ekonomi, serta menciptakan pasar yang lebih besar dan beranekaragam.

Konsep federasi yang baru ini mendapat tentangan dari beberapa pihak. Indonesia dan Filipina menolak pembentukan Malaysia, dengan Indonesia mengklaim Borneo Utara dan Filipina mengklaim Sabah sebagai bagian dari teritorinya. Setelah serangkaian pembicaraan dan evaluasi oleh PBB, rencana ini akhirnya disetujui.

Malaysia secara resmi dibentuk pada tanggal 16 September 1963, menyatukan Semenanjung Malaya, Sabah, Sarawak, dan Singapura. Unifikasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi, dukungan militer, serta berfungsi sebagai penghalang terhadap ancaman komunisme dan meningkatkan kesejahteraan umum.

Dalam perjalanannya, Malaysia menghadapi sejumlah rintangan, seperti perbedaan etnis dan budaya, serta keberatan dari penduduk asli di Borneo Utara dan Sarawak yang khawatir akan dominasi politik dari Kuala Lumpur. Secara eksternal, terjadi Konfrontasi Indonesia-Malaysia, yang merupakan reaksi penolakan Indonesia terhadap pembentukan federasi baru ini. Di sisi lain, Singapura mengalami gesekan internal terkait perbedaan etnis dan pandangan politik.

Pada 9 Agustus 1965, Singapura memutuskan untuk meninggalkan federasi hanya dua tahun setelah pembentukan Malaysia, dikarenakan adanya friksi politik, diskrepansi ekonomi, dan masalah etnis antara pemerintah pusat Malaysia dengan pemerintah Singapura. Walaupun begitu, pemisahan terjadi secara damai dan hubungan antar kedua negara tetap terjaga.

Pembentukan Malaysia merupakan hasil dari cita-cita politik, keamanan, dan ekonomi di kawasan ini yang amat beragam. Proses ini menonjolkan pentingnya diplomasi dan penyesuaian dalam membina sebuah negara. Kendati terdapat hambatan, baik dari dalam maupun luar, Malaysia telah tumbuh menjadi negara yang berpengaruh di Asia Tenggara dengan ekonomi yang kuat dan masyarakat multikultural.

Kini, Malaysia terkenal dengan keanekaragaman budayanya, kemajuan ekonomi, serta peran aktif dalam ASEAN dan di panggung internasional. Kisah pembentukannya mengingatkan kita tentang pentingnya kerja sama antarbudaya dalam mencapai tujuan bersama. Meskipun Singapura telah mengambil jalur sebagai negara merdeka tersendiri, kedua negara masih menjalin hubungan erat, berkolaborasi dalam berbagai bidang seperti perdagangan, pendidikan, dan keamanan. Proses terbentuknya Malaysia terus menjadi contoh yang berarti dalam konteks integrasi regional dan nation-building.

Di Tahun 2023, 136 Pekerja Ilegal NTT Meninggal Dunia Di Malaysia

STARSUNLEASH – Menurut Silvya Peku Djawang, Kepala Dinas Koperasi, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Provinsi NTT, sebanyak 136 Pekerja Migran Indonesia PMI dari Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal dunia di Malaysia selama tahun 2023.

Semua PMI yang meninggal tersebut diketahui tidak memiliki izin bekerja dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, yang merupakan pekerja ilegal. Oleh karena itu, Silvya, Kepala Dinas Koperasi, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi NTT, mengimbau masyarakat untuk mengikuti prosedur yang berlaku saat ingin bekerja di luar negeri agar mereka memiliki perlindungan hukum ketika ada masalah yang menimpa mereka.

“Dari 136 PMI yang meninggal dunia di Malaysia, yang dikirim ke NTT 132 orang dan empat lainnya dimakamkan di Malaysia.” Ucap Silvya Peku Djawang.